Sedikit foto dari Documenta 13, Kassel
Bulan Juni lalu saya berkesempatan mengunjungi kota Kassel di Jerman untuk melihat Documenta 13, sebuah perhelatan seni yang paling penting di dunia, yang diadakan setiap lima tahun sekali. Sebenarnya saya memotret hampir semua karya dan caption yang dipamerkan di Documenta 13, tapi saya pikir tentunya bukan pekerjaan saya untuk menghadirkan semuanya di blog pribadi saya.. :) Silakan kunjungi official website Documenta 13.
Maaf saya tidak tahu ini karya performance siapa..
Sleeping Sickness, Pratchaya Phinthong
Enter The dragon (Pekan Budaya Tioghoa Yogyakarta VII)
My Opening Speech for Instaoff exhibition, Yogyakarta
Pertama saya agak merasa aneh/ canggung dan terasa berlebihan ketika ditawarin oleh seorang teman untuk membuka pameran foto oleh komunitas pengguna instagram di Yogyakarta, tetapi sebagai satu instrumen kebudayaan, kegiatan-kegiatan semacam ini harus kita dukung, betul ?! (bernada Rhoma Irama:)
Ini dia opening speech saya untuk membuka pameran yang di adakan di NICHERS, sebuah toko pakaian di Yogyakarta pada tanggal 1 February lalu..
Salam,
Ini dia opening speech saya untuk membuka pameran yang di adakan di NICHERS, sebuah toko pakaian di Yogyakarta pada tanggal 1 February lalu..
Selamat Malam teman-teman sekalian,
Salam sejahtera..
Ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi dari fenomena teknologi mobile phone camera dan sosial media.
Cara manusia melihat dunia berubah ketika diketemukannya kamera, begitu pula perkembangan teknologi kamera/ fotografi itu sendiri juga sangat mempengaruhi prilaku manusia, baik cara melihat dan dilihat atau memfoto dan difoto. Jaman dahulu teknologi kamera tidak memungkinkan kita berfoto sambil melompat atau berjingkrak, dapat kita lihat mengapa foto2 orang jaman dahulu selalu terlihat tegak dan kaku, berbeda ketika teknokogi kecepatan kamera pada masa kini, yg sudah sangat memungkinkan kita utk berpose lebih ekspresif, sambil melompat atau berteriak dan berjingkrak.
Begitu pula dengan hadirnya teknologi mobile phone camera dan sosial media, yang kemudian sangat berpengaruh pada cara manusia melihat dunia dan sekaligus melihat dirinya. Mempengaruhi manusia menghadirkan hasil penglihatannya atas dunia dan menghadirkan dirinya untuk dilihat.
Dulu apa yang disebut yang dengan pengalaman pribadi atau peristiwa personal kini telah di hijacked dengan teknologi personal. Kita bisa melihat menu makan malam salah satu teman kita ketika ia berdua bersama pacarnya yang berada ribuan kilometer dari kita. Peristiwa atau pengalaman yang bersifat pribadi kini bisa menjadi milik publik, kita dapat merasa intim dengan seseorang tanpa kita mengenalnya secara dekat. Dengan mobil phone camera, kita terdorong dan atau sangat memungkinkan utk memotret apa saja yang kecil dan temeh di hadapan kita mulai memotret bulu ketiak sendiri sampai merekam peristiwa besar yang ada dihadapan kita, yang isitlah muktahirnya kita sebut dengan citizen journalism.
Sebagai sebuah acara, dengan mencetak foto-foto ini saya kira agak terlalu bersemangat, karena sebenarnya kita sudah dapat menikmati foto-foto ini secara personal.
Tapi sebagai perayaan ya memang mesti ada gini-gini nya.. kan agak aneh juga kalau kita merasa intim tapi sebenarnya secara fisik kita nggak pernah bersentuhan, dan yang mesti dijaga adalah semangat untuk selalu melihat, membagi dan mengabarkannya..
Salam,
W
Langganan:
Postingan (Atom)